Selasa, 27 Desember 2011

Black Market Love

Ini adalah tahun ke-11 Superman Is Dead berdiri tegak menantang.

Ini adalah album ke-3 paguyuban langgam cadas beranggotakan Bobby Cool, Eka Rock, & Jrx, bersama Sony BMG?dan merupakan album ke-6 secara keseluruhan.

Ini adalah kontinuitas ekspresi bingar SID akan cinta dan cita-cita pada musik, kemerdekaan berpendapat, serta harapan untuk terus rukun damai sentosa di buana Bhineka Tunggal Ika.

Here they are again, friend. Alive, beer-soaked, and kicking!

?Black Market Love? yang direkam di Electro Hell studio pada fajar 2006 dipilih sebagai judul pertama karena, well, it sounds great and dangerous! Yang jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai ?Cinta Pasar Gelap? a.k.a. ?Cinta Rahasia?. Indeed, ?Black Market Love? adalah deklarasi SID pada dunia tentang kecintaan mereka pada hal-hal yang selama ini divonis ?salah? oleh perspektif mayoritas.

Kedua karena SID akan tanpa bosan melawan ketakpedulian, fasisme, diskriminasi, budaya kekerasan, dan pembodohan. Ayo lawan dengan letup cinta yang tegar menyala!

Hal lain yang patut dicatat dari album bersampul tengkorak berkumis ini adalah deras bertambahnya lirik berbahasa Indonesia. Tentu SID punya alasan kuat untuk itu. Simak komentar Jrx, ?Setelah hampir 11 tahun terlalu banyak memakai lirik berbahasa Inggris, pendengar sering kurang menangkap apa yang coba kita suarakan. Hasilnya seringkali publik hanya menilai kita secara tampak luar dan fashion saja. Salah besar sebab sejak awal kita ingin menempatkan musik sebagai media pemberi motivasi untuk anak-anak muda yang sering bingung dan mempertanyakan nilai-nilai yang ada di masyarakat dan kehidupan??

Selebihnya, bak melanjutkan petualangan dari album sebelumya, ?The Hangover Decade?, SID makin lebar menjelajah dengan mulai memasukkan instrumen-instrumen eksotik macam akordion, grand piano, organ dan biola. Njlimet? Wah, malah tidak. Album ini sebaliknya tetap relatif mudah dicerna kuping, Bersahaja dus gemah ripah dengan tembang-tembang sing-a-long. Perhatikan single pertamanya, ?Bukan Pahlawan?. Simple, bertempo sedang, gampang dinyanyikan riang bersama para sahabat di bar-bar murah atau tempat-tempat hiburan kelas bawah. Kesederhanaan aransemen dan koor dadakan bisa gampang tercipta pada country rock-fueled ?Goodbye Whiskey? serta ?Kita vs Mereka?–yang terinspirasi oleh kesewenangan yang menimpa Inul. Dan beautifully stripped-down dengan balada 3 kunci, ?Lady Rose?.

Sementara bianglala tema tetap kaya warna. ?Marah Bumi? & ?Year of the Danger? menyoroti ulah manusia yang tidak ramah lingkungan & paceklik sisi humanisme. ?Citra O.D.? & ?Psycho (Fake)? menyayangkan eksploitasi media terhadap privasi paling pribadi serta trend manipulasi citra. ?Tomorrow? memimpikan dunia tanpa perang, adil makmur ijo royo-royo.

Pun varian partisipan makin lintas sektoral sekaligus ?berbahaya?. Dari lingkup domestik muncul Jrx dan Eka Rock mengambil alih posisi biduan, lalu maskulin bersenandung masing-masing di ?Lady Rose? dan ?Anger Inc.?. Dari lingkup regional, Leo Sinatra (of nu skool Rockabilly act, Suicidal Sinatra) gitaris muda sakti-mandraguna-lihai-lancar-jaya-banyak-tattoo-banyak-bahagia bersedekah mengamalkan sedikit kebajikannya di ?Goodbye Whiskey?; Dankie (of grunge?s last gentlemen, Navicula) elok menggesek slide guitar ditimpali vokal latar sejuk misterius oleh Sari (of Goth-Punk outfit, Nymphea) di ?Lady Rose?; Prima (from politico-rapcore collective, Geekssmile), gerah berteriak di ?Citra O.D.?; Philipus indah berkiprah lewat organ di ?Bukan Pahlawan?, grand piano di ?Bangkit & Percaya?, & akordion di ?Menginjak Neraka?; Mr. Fahmi (of Chicano-Punk mafia, Devildice) & One Dee (of Ska veterans, Noin Bullet) seronok mengisi departemen tiup di ?Menginjak Neraka?. Sounds dangerous enough, eh?

Untuk kaum yang tersisih dan terlupakan. Untuk mereka yang tersudut dan terdiam. Mari lawan dunia yang marak dengan benci & dengki dengan pijar cinta yang besar!

Bersulang,
RUDOLF DETHU ~ Propagandis SID


 Untuk deskripsi rinci masing-masing lagu di album Black Market Love, silakan buka sisipan yang ditulis sendiri oleh Jrx
 Pesta perkenalan album Black Market Love di Bali akan diadakan pada hari Sabtu 22 April 2006 di Planet Hollywood, Simpang Dewa Ruci, Kuta, dengan artis pembuka: 7Crowns (Inggris) dan The Dissland. Harga tanda masuk Rp 30 ribu dapat ditukarkan dengan minuman ringan atau bir. Acara dimulai jam 9 malam
 Pada saat pesta perkenalan akan diputar juga 2 videoklip terbaru SID yaitu “Bukan Pahlawan” karya Erick Est + SID dan “Black Market Love” karya Bob Calabritto + Peter M. Smit
 Kamis besok, 20 April 2006, akan diadakan konferensi pers di Planet Hollywood jam 11 siang. Kami di sini sekaligus mengundang rekan media untuk datang. Saat konferensi pers akan ditayangkan juga untuk pertama kalinya videoklip “Bukan Pahlawan” serta “Black Market Love”
 Album Black Market Love baru akan beredar akhir April atau awal Mei 2006

Kenapa Black Market Love sebagai judul album ke-6 kita?Pertama, karena it sounds great and dangerous! Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya Cinta Pasar Gelap> Cinta Rahasia> Kecintaan kita terhadap hal-hal yang dianggap ?salah? diperspektif masyarakat mayoritas.Kedua, karena kita ingin menunjukkan resistensi kita kepada dunia, sejauh mana kita mencoba berdiri melawan ketakpedulian, fasisme, diskriminasi, peperangan, pembodohan, kekerasan, materialisme dan budaya basa-basi pembodohan. Ya, kita melawan semua itu dengan cinta yang kita miliki. Sebuah cinta yang membentuk karakter dan siapa diri kita sampai hari ini kita masih bisa berdiri. Cinta, cita-cita dan mimpi kita terhadap musik, perdamaian, kebebasan berpendapat dan berekspresi, bumi pertiwi, kenakalan-kenakalan yang tidak merugikan orang lain dan perlakuan yang sama untuk setiap umat manusia.


Harapannya, tidak ada lagi kaum minoritas yang selalu ditekan, tidak ada lagi kaum mayoritas yang arogan dan memaksakan kehendak. Persatuan. Saling menghargai. Equal respect.

Di album yang direkam di Electrohell Studio, Bali ini, kita banyak melakukan experiment. Kita memasukkan instrument-instrument baru seperti trumpet, akordion, grand piano, organ dan biola. Demikian juga pada lirik dan aransemen lagu. Lebih sentimentil dan berbahaya, bisa dibilang begitu. Beribu puisi jalanan dan mimpi-mimpi abadi peradaban manusia, coba kita tumpahkan sejujur-jujurnya disini.

Kali ini kita banyak memasukkan lirik berbahasa Indonesia karena kita ingin mendidik pendengar. ?Within Great Power Comes Great Responsibility? Setelah hampir 11 tahun terlalu banyak memakai lirik berbahasa Inggris, pendengar sering tidak menangkap apa yang kita coba suarakan. Hasilnya, seringkali pendengar hanya menilai kita secara tampak luar dan fashion saja. Salah besar. Padahal sejak awal kita ingin menempatkan musik sebagai media pemberi motivasi untuk anak-anak muda yang sering bingung dan mempertanyakan nilai-nilai yang ada di masyarakat dan kehidupan.

Untuk lebih jelasnya, kita akan coba terangkan satu persatu amunisi dalam lagu baru di album Black Market Love:

1. Year Of The Danger
Lagu bernuansa ?panic? ini bercerita tentang masa-masa kita mulai memasuki tahun-tahun berbahaya hidup di Bali. Teror bom, kekerasan, ketakutan. Rasa tak berdaya kita menghadapi semua itu. ?we live in fear, live in disgrace, live in the world of hate wonder if I could survive? dan ?how can you believe in peace, will you give a war a kiss?? begitu salah satu penggalan liriknya. Lagu bertempo cepat ini kita harapkan bisa membuka mata hati seluruh umat manusia, untuk mengurangi kebencian terhadap satu sama lain. Ayo bersatu!

2. Bukan Pahlawan
Bertempo sedang, sing-along dan bersahaja. Melodi yang simpel namun menusuk hingga ke tulang. Cocok didengarkan saat hang-out di bar murah bersama kawan-kawan sejati dan mendiskusikan perasaanmu tentang dunia yang telah berhenti tertawa. ?aku bukan pahlawan berparas tampan, sayap-sayap pupus terbakar, salah benar semua pernah kulakukan, angkat gelas kita bersulang?? demikian penggalan reffrain-nya. Calon kuat untuk single dan klip pertama kita dari album ini. Dan oya, jangan lupa menyimak permainan organ sahabat kecil kita Philipus disini.

3. Black Market Love
Cukup jelas, lirik lagu ini menceritakan tentang hal yang sama seperti makna judul album kita. ?tattoos on my hand, music?s on my mind? dan ?I wear second hands, hookers are my friends, this will never end, this black market love? begitu bunyi reffreain-nya. Pengaruh The Living End dan The Beatles sangat terasa di lagu ini. Very sing-along. indah dan berani [ups! bukan berani mati, tapi berani nyanyi] Calon kuat single kedua!

4. Marah Bumi
Tempo cepat, dibalut nada sedih biola dibeberapa part-nya. Lagu kemarahan kita terhadap manusia-manusia sombong yang bisanya hanya merusak dan menguras isi bumi tanpa mau memikirkan efek kedepannya. Ya, lagu ini buat Amerika yang sampai sekarang tidak mau menandatangani protokol Kyoto, buat kalian yang suka membuang sampah plastik sembarangan dan buat kalian yang suka menyebarkan permusuhan hingga bumi ini menjadi tempat yang tidak indah lagi. Kita coba mengingatkan kalau saat ini bumi sedang menangis melihat tingkah laku kita semua yang sok paling hebat. Dan saat bumi pertiwi marah, kita semua akan mati. Semua bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini. Pikirkan itu.

5.Citra O.D
Unik, karena ini lagu S.I.D pertama yang menggabungkan bahasa Indonesia dan Inggris dan memasukkan unsur ol-skool-hardcore didalamnya. Kita dibantu oleh Prima [ dari band political Geek?s Smile] di sektor vokal. Menceritakan tentang sifat konsumtif manusia yang makin menjadi-jadi atas nama modernisasi dan popularitas. Begitu banyak remaja kita yang terbutakan oleh media, sinetron, reality show dan sensasi murahan para selebriti kampungan. Semua harus mahal, kulit harus putih, pacar harus anak pejabat and all that superficial stuff. Hari ini pencitraan adalah segala-galanya, uang dan tampilan fisik selalu dianggap raja. Kita melawan semua itu. Titik!

6. Strong Enough
Berkarakter dewasa, lurus dan tebal. Cocok didengarkan dalam perjalanan jauh [tapi jangan terlalu jauh ya]. Menceritakan tentang keadaan band kita yang tetap berdiri tegap menantang arah sampai detik ini walaupun sempat melalui masa-masa sulit. Difitnah, dilempari, diludahi dan dipukuli. Ya, kita masih ada dan akan tetap setia bermain musik untuk menyebarkan harapan, cinta dan kesenangan. Hentikan permusuhan dan mulailah menabung karma yang lebih baik.

7. Psycho Fake
Sangat cepat. Bermuatan hampir sama dengan lagu Citra O.D, namun lebih menjurus ke gaya anak-anak muda yang senang berpenampilan sok psycho dan mempunyai masalah kejiwaan namun sebenarnya itu semua gak lebih dari sekedar aksi untuk menarik perhatian [kaum wanita]. Ya, kita berbicara tentang rockstar-rockstar palsu yang berpenampilan [maunya keliatan] gothic, yang kalo difoto pengin keliatan ?ada yang tidak beres dengan masa kecilnya?. Jaket dan celana kulit, boots besi-besi, anting di wajah, rantai dimana-mana, rambut gaya terkini tidak lupa diwarnai supaya keliatan funky. Gitar Ibanez ampli Marshall, pas manggung mainin lagu yang liriknya pop komersil kacangan. Aduh, balikin tuh duit tiketnya!

8. Bangkit & Percaya
Jeritan hati kecil minoritas. Lagu sentimentil tentang rasa kehilangan dan kemarahan. Khusus dedikasikan untuk korban-korban bom di Indonesia dan sahabat-sahabat yang lebih dahulu meninggalkan kita. Disini kita masukkan denting grand piano dan biola untuk menambah nuansa murung. Tapi jangan salah, tempo lagu ini sama sekali tidak pelan. Sadness in the right speed. Liriknya ?amarah yang tak tertahan, kematian langitpun hitam, atas nama cinta dan harapan yang tenggelam, ku kan bangkit dan percaya?

9. Anger Inc.
Marah! Tapi berdansa rockabilly-ska sambil sesekali menyisiri rambut hitam mu. Kemarahan dalam mempertanyakan apa itu kebenaran. Apakah suara terbanyak itu selalu yang paling benar? Kalau begitu, kebenaran hanyalah jumlah nominal yang bisa diatur-atur. Kalo ada beberapa preman pakai tato, apakah kita otomatis menjadi seorang preman jika kita juga punya tato? Ugh! Jadi bingung sendiri. The truth is, kita bikin lagu ini sambil berharap kalo kita emang benar band punkrock yang gagah berani, bukan boyband jadi-jadian. Highlight-nya ada pada vokal Eka Rock yang untuk pertama kali benar-benar bernyanyi di album S.I.D. and he did it pretty well. Saudara saudara, saatnya menunjukkan taring dan kumis kucing anda. Haha!

10. Goodbye Whiskey
Balada riang bertemakan seorang alkoholik yang harus berhenti menenggak whiskey karena ia gak ingin cepat mati. Hmm?.ironis. Simpel bernuansakan country/cowboy. Pas untuk perjalanan melewati gurun Las Vegas, trus balik lagi karena gak punya duit buat minum dan main judi. Riang namun tersirat kesedihan yang mendalam. Layaknya lagu sepasang kekasih yang tak rela dipisahkan setelah belasan tahun memadu racun.
Liriknya ?remember when we were downtown, punkrock song and I hold you thight like there?s no tomorrow?. Curian melodi-melodi nakal dari Leo [from new-skool rockabilly act Suicidal Sinatra] mengajak kita membayangkan perpisahan yang gagah di dalam sebuah bar kayu. Yap, perpisahan untuk sesuatu yang ?katanya? lebih bagus emang kadang perlu.
Bukan begitu, kawan?

11. Menginjak Neraka
Hmmmm, agak susah dengan yang satu ini. Benar benar keluar dari pakem punkrock pada umumnya. Tapi hey, punkrock gak bisa diukur dari jenis musik. Punkrock adalah kejujuran dan keberanian untuk melawan arus. Lagu ini pure experiment. Terselip nada-nada Spanyol dengan beat tango dan tiupan maut trumpet beracun Mr.Fahmi [from chicano-punk mafia Devildice] Belum lagi tarian akordion dari jemari Philipus yang seolah menyampaikan pesan kalau hari terakhir sudah dekat. Menakutkan. Eksotis. Kolosal. Namun tiba-tiba dibanting gesekan gitar dan vokal bertendensi grunge dipertengahan lagu. Check out the amazing backing vocal section di akhir lagu. Gospel from hell.
Lagu ini bercerita tentang dosa, malaikat dan permintaan maaf kepada Tuhan.
Deep and unpredictable.

12. Kita Vs Mereka
Lagu kebebasan. Liriknya terinspirasi dari kejadian yang menimpa Inul dan kaum-kaum yang ditekan di seluruh Indonesia. Ya, kita bersimpati dan akan selalu mencoba berada di pihak orang-orang yang dijajah oleh sifat munafik masyarakat kita yang mencintai fasisme dan keseragaman. Kita ingin bertanya. Kenapa semua harus seragam? Bukankah dunia ini akan lebih baik jika kita bisa hidup saling jaga walaupun kita berbeda beda. Setiap manusia kan berhak untuk hidup dengan cita-citanya sendiri. Selama kita tidak merugikan orang lain, apa salahnya untuk mencoba menjadi diri sendiri. Jika ingin menjadi manusia yang lebih baik, jangan orang lain yang malah diatur-atur. Btw, lagu ini sangat simple, model punk tahun 77. ?jarum dan tinta, kulit berwarna, buktikan kubisa, kan kurubah dunia?? begitu salah satu liriknya.

13. Lady Rose
Cos every thugs needs a lady. Hanya orang bodoh yang bilang punkrocker ga boleh nulis lagu tentang cinta. Lupakan lirik cinta tipikal Indonesia yang manja dan sok ganteng. Lagu ini ditulis dengan darah dan keringat. Maskulin. Penghargaan tertinggi untuk malaikat yang menyelamatkan seorang tentara mawar hitam dari drugs dan kehancuran. Bersenjatakan gesekan slide-guitar dari Dadang [of grunge-heroes Navicula], backing vokal menyentuh dari Sari [of goth-punk Nymphea] dengan iringan old-skool organ. Balada 3 kunci ini memiliki kerendahan hati, keberanian dan rasa terima kasih dari hati yang paling dalam. Dengarkan disaat kalian ingin mengungkapkan rasa cinta yang sebenar-benarnya kepada penyelamat kalian. ?you?re the heart of the crowns and the blood of all my lifetime, you are my lady rose?. Sekuat Johny Cash dan seromatis jutaan mawar merah.

14. Tomorrow
Harapan untuk perdamaian dan dunia yang lebih baik. Kita membayangkan kalau seluruh pemimpin negara dan agama meletakkan mahkotanya dan saling berjabat tangan untuk satu tujuan, menghentikan perang. Lupakan dendam, lupakan sifat megalomaniac, lupakan kepentingan dan perbedaan. Kita semua satu. Dan kita percaya kalau tidak ada manusia yang tidak memimpikan hari esok yang lebih baik. Lagu ini sengaja kita kemas dalam nuansa tegang dan sedikit horror, karena itulah perasaan kita yang sebenarnya terhadap dunia ini. Kita cemas dan menginginkan suatu perubahan. Mencoba menyelamatkan dunia ini dengan cara yang kita bisa. Kaum silent-majority, tunjukkan kalau kita ada! Terdengar ambisius dan berlebihan? Kita tidak peduli.

Yup, itu tadi sekilas tentang muatan lagu-lagu kita di album Black Market Love. Kita benar-benar berharap album ini bisa memberikan harapan, support dan motivasi bagi teman-teman yang selalu merasa tertekan dan dirugikan. Untuk kaum yang tersisih dan terlupakan. Untuk kalian yang tersudut dan terdiam. Ayo sama-sama kita lawan dunia kebencian ini dengan sepenuh cinta yang kita miliki. Cinta bisa membunuh, tapi cinta juga yang kan menyelamatkan dunia. Jika kita percaya.

Cheers, cherry and dynamite,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar